Pemprov Diminta Antisipasi Dampak El Nino

NUSASATU – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Safuad mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) harus bisa mengantisipasi dampak yang ditimbulkan El Nino, khususnya di pertanian.
Pasalnya, berdasarkan prediksi sejumlah lembaga klimatologi dunia, El Nino akan mencapai puncaknya pada akhir tahun ini. Yakni sejak November 2023 hingga Februari 2024. “Saya meminta pemprov untuk menyiapkan program alternatif yang dapat mengatasi masalah kekeringan yang dapat berimplikasi pada sektor pertanian. Karena, bila tak diantisipasi maka penurunan produksi padi di Kaltim akan terjadi,” katanya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menyatakan, koordinasi dan sinergi antara pemerintah kota (pemkot), pemerintah kabupaten (pemkab), pemprov, serta pemerintah pusat, sangat diperlukan untuk mengantisipasi dampak El Nino yang berpotensi mengganggu ketahanan pangan.
“Sudah ada program yang telah dibuat oleh Kementan (Kementerian Pertanian, Red.). Seperti antisipasi dini, adaptasi, mitigasi, dan kolaborasi. Ini patut diapresiasi. Namun, program tersebut belum cukup untuk mengatasi masalah yang dihadapi,” ujarnya.
Di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), ucap Safuad, petani mengalami penurunan produksi padi hingga 50 persen akibat kekeringan. Makanya dia menyarankan agar pemprov menyediakan sarana prasarana yang dapat memastikan ketersediaan air untuk sawah-sawah di Kabupaten Kutim.
“Petani di Kutim sangat membutuhkan perangkat seperti pipa atau selang yang dapat menyalurkan air dari sumber-sumber air yang ada ke sawah mereka. Ini adalah peran pemerintah dalam membantu petani mengatasi keterbatasan mereka,” ucapnya.
Selain itu, Safuad mengusulkan agar pemprov membangun jaringan irigasi di beberapa wilayah yang menjadi sentral pertanian di Kutim. Seperti Kaubun, Kaliorang, Long Mesangat, dan Kongbeng. Pemprov, ucapnya, bisa membuat sumur, bendungan, atau mata air, kemudian menghubungkannya dengan pipa ke sawah.
“Ini adalah solusi alternatif yang dapat membantu petani menghadapi El Nino. Saya yakin, dengan koordinasi yang baik dan anggaran yang maksimal, dampak El Nino dapat diminimalisir,” tutupnya. (iwa/adv)



