NUSASATU, KUTIM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) melakukan pemantauan angsung di lapangan untuk melihat sejumlah proyek infrastruktur. Dari pantauan itu terungkap, hambatan terbesar adalah faktor cuaca.
“Tapi saya tegaskan, musim hujan yang mulai intens di Kutim bukanlah kendala utama yang dapat menghambat serapan anggaran,” ujar Wakil Ketua I DPRD Kutai Timur, Sayid Anjas.
Dia mengakui, hujan bisa saja menjadi faktor penghambat. Namun dalam urusan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2024, hal tersebut bukanlah alasan utama. “Kami terus mendorong OPD (Organisasi Perangkat Daerah, Red.) agar tetap melanjutkan proyek yang bisa dikerjakan dalam kondisi ini,” ungkapnya.
Sayid Anjas mencontohkan, salah satu proyek yang disorot adalah semenisasi yang sering kali terpengaruh oleh cuaca. Beberapa proyek semenisasi yang awalnya ditargetkan sepanjang 100 meter, ternyata disesuaikan menjadi 50 meter karena curah hujan yang tinggi.
Disamping itu, Sayid Anjas tetap menilai bahwa proyek tersebut masih bisa berjalan sesuai rencana. “Ada beberapa penyesuaian yang mungkin perlu dilakukan di lapangan, tapi yang pasti kami berharap setiap proyek berjalan sesuai target,” jelasnya. (nu/adv)