NUSSASATU, KUTIM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Yusuf Silambi, menyatakan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tidak begitu sering terjadi di Kutim. Hal ini berbeda dengan daerah lain, dimana masalah itu tak sekadar menimbulkan kerusakan lingkungan. Tetapi jugA berdampak pada kesehatan masyarakat.
“Kebakaran hutan memang masih banyak, tapi untuk di Kutim tidak signifikan,” katanya. “Ada kesadaran masyarakat dan imbauan dari Pemerintah Pusat,” timpal Yusuf Silambi.
Baginya, minimnya Karhutla di Kutim tak lepas dari perang penting PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang turut ambil bagian dalam menangani Karhutla. “Kenapa tidak terjadi? Karena memang KPC ambil bagian untuk menanggulangi bahaya bencana,” ungkapnya.
Lebih lanjut, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu bersyukur PT KPC selalu mengambil bagian penting dalam menanggulangi bahaya kebakaran dan bencana yang membahayakan masa. Menurutnya, peran aktif PT KPC dalam setiap kejadian bencana, terutama kebakaran, sangat membantu proses tanggap darurat dan mitigasi di wilayah Kutim.
“Menurut saya kita harus bersukur, KPC selalu ambil bagian dalam hal-hal kebakaran atau kebanjiran yang terjadi,” bebernya. (nu/adv)