NUSASATU, KUTIM – Kebutuhan tenaga kesehatan (nakes), khususnya dokter spesialis di Kutai Timur (Kutim), sangat penting. Bila berkaca pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim), jumlah dokter umum justru cukup meningkat. Di 2020, jumlahnya ada 225. Tahun berikutnya menjadi 251. Sementara pada 2022 menjadi 238.
Yan, Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, mengatakan perlu strategi khusus untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Kutim. Salah satunya untuk bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Bengkal dan RSUD Sangkulirang. Misalnya dengan program beasiswa ikatan dinas kepada dokter umum untuk menjadi dokter spesialis.
Usulan ini, ujar Yan, sebenarnya sudah dibahas dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim tahun lalu. Mereka disebut sedang melaksanakan kerjasama dengan sejumlah dokter dalam rangka memberikan beasiswa.
“Informasi yang kami dapat dalam rapat kerja dengan pihak pemkab tahun lalu, mereka sedang melaksanakan kerjasama dengan beberapa dokter dalam rangka beasiswa. Mereka memberikan peluang kepada dokter-dokter itu untuk mengambil spesialis dengan ikatan dinas. Itu salah satu program pemkab saat ini,” katanya, Rabu 10 Juli 2024, hari ini.
Kendati begitu, Yan mengaku, belum mendapatkan informasi secara pasti mengenai jumlah dokter yang telah mengambil kesempatan ini. Makanya dia berencana untuk berkoordinasi lebih lanjut.
“Saya belum dapat informasi secara pasti ada beberapa dokter yang sudah mengambil kesempatan ini, nanti saya akan berkoordinasi dulu,” ujarnya. “Saya kira itu salah satu langkah baik dalam rangka memenuhi kebutuhan dokter spesialis dengan memberikan peluang seperti itu,” sambung Yan. (sur/adv)




