NUSASATU, KUTIM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Pandi Widiarto, menekankan perlunya perhatian lebih terhadap pengelolaan dana pensiun mantan pekerja, terutama dalam menghadapi tantangan kehidupan setelah tak lagi bekerja. Hal tersebut disampaikan usai mendengar aspirasi masyarakat di Aula Masjid An-Nur, Kawasan G-Hause, Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, belum lama ini.
“Kalau kita lihat memang jaminan pensiunan itu besar, tapi kalau secara pengelolaan itu mereka belum tentu cukup juga. Karena mungkin ada yang harus membiayai anaknya yang masih kuliah dan lain-lain menggunakan dana pensiun,” ungkapnya.
Pandi Widiarto juga menekankan, pensiunan seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama dengan masyarakat lainnya. “Tapi di luar itu mereka juga harus mendapatkan hal yang sama juga seperti masyarakat yang lainnya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Pandi Widiarto menjelaskan, dana pensiunan merupakan hasil kerja keras para mantan pekerja. “Dana pensiunan itu adalah reward dari hasil kerja mereka, tapi yang mereka harus pikirkan bagaimana hidup terus berlanjut, apalagi tidak ada pemasukan pekerjaan,” jelasnya.
Dengan kata lain, pensiunan tidak hanya bergantung pada dana pensiun, tetapi juga pada kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Lebih lanjut, Pandi Widiarto juga mengaku, pentingnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim terhadap pensiunan juga menjadi sorotan dalam pernyataannya. “Jadi pemkab harus memikirkan itu juga, karena mereka punya anak dan istri yang harus dihidupi secara berkelanjutan,” tambahnya. (nu/adv)