NUSASATU,KUTAI TIMUR – Partisipasi anak-anak dalam pendidikan harus digenjot dan penuhi. Dengan memenuhi rasio ketersediaan sekolah dan rasio partisipasi anak-anak sekolah.
Hal tersebut mendapat sorotan dari Anggota DPRD Kutim Faizal Rachman, menyoroti sektor pendidikan di Kutim, khususnya tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menurutnya, keterlibatan anak-anak sekolah di tingkat SMP ini, harus digenjot terus dan terus dievaluasi dan diperbaiki. Karena Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan harus 100 persen, tidak boleh ada lagi usia anak yang sekolah, tapi tidak sekolah.
“Kalau masih ada yang berkeliaran, dia tidak bersekolah, berarti kita belum memenuhi SPM terkait dengan pendidikan,” ujarnya.
Politisi Partai PDI-Perjuangan ini menambahkan, rasio keterlibatan anak-anak sekolah, partisipasinya untuk SMP ini rendah, masih di bawah angka 80 persen.
“Jumlah penduduk di desa itu usia 13-15 tahun ditingkat SMP, ternyata yang sekolah datanya hanya 16.566 orang, berarti partisipasinya 65 persen, jadi kurang dari 80 persen. Ini yang harus diperbaiki, apa masalahnya pendidikan kita,” bebernya.
Selain itu, Faizal juga membeberkan terkait jumlah ketersediaan sekolah untuk pendidikan SMP rasionya hanya 41,37 persen, sementara rasio normal itu di angka 52 persen.
“Nah, jadi jumlah gedung sekolah SMP di tahun 2022 itu 105 gedung ruang kelas, sementara idealnya harus 132 , jadi kita masih kekurangan 27 gedung ruang kelas.
Dirinya berharap di anggaran 2024, semua rasio tersebut, bisa terpenuhi. Termasuk bagaimana partisipasi anak sekolah yang akan perbaiki dan ditingkatkan. (yud/adv)




