NUSASATU, KUTIM – Keterbatasan listrik di Desa Senambah, Kecamatan Muara Bengkal, Kutai Timur (Kutim), masih menjadi masalah serius. Sebabb hingga saat ini, masyarakat setempat hanya mengandalkan mesin genset untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari.
Menurut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Julfansyah, Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum masuk di daerah tersebut. Sehingga lampu menyala hanya sampai pukul 22.00 Wita.
“Itu kan masih mesin desa yang punya. Mau enggak mau ya lampu menyala hanya sampai jam 10 saja. Karena PLN belum ada di sana,” ujar, saat ditemui awak media, di Ruang Kerjanya, Kantor DPRD Kutim.
Kendati begitu, masyarakat Desa Senambah kini dapat bernapas lega setelah tiang-tiang listrik mulai masuk di wilayah tersebut. Menurutnya, ini sejalan dengan janji Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, yang sebelumnya berkomitmen untuk meningkatkan akses listrik bagi masyarakat setempat.
“Tapi tiangnya sudah masuk kemarin sesuai dengan janjinya pak wakil bupati. Semoga nanti bisa terealisasikan listrik ini,” ungkapnya.
Menurutnya, Wakil Bupati Kasmidi Bulang bekerja sama dengan PLN dalam upaya menghadirkan aliran listrik ke desa tersebut. Terlebih, di sana sudah 75 tahun tanpa aliran listrik.
“Berapa puluh tahun sudah tidak ada listrik di sana, kurang lebih 75 tahun kalau enggak salah. Tapi Alhamdulillah sudah masuk tiangnya di sana, tinggal tunggu aliran listrik masuk,” tutupnya. (nu/adv)