NUSASATU, KUTIM – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Kenyamukan –Kecamatan Sangatta Utara– dikeluhkan para nelayan. Hasan, salah satunya. Setiap ingin melaut, dia mengaku harus ke Kota Sangatta terlebih dulu untuk mencari solar. Sialnya, upaya yang dilakukannya tersebut memakan waktu yang cukup lama.
“Perjalanan ini memakan waktu dan biaya tambahan, sementara hasil tangkapan tidak sebanding dengan pengeluaran yang semakin besar,” akunya.
Menurut Hasan, akibat kelangkaan BBM jenis solar di Kenyamukan, sebagian besar masyarakat yang bekerja sebagai nelayan menjadi kesulitan. Mereka harus menempuh perjalanan jauh ke Kota Sangatta hanya demi mendapatkan pasokan solar yang dibutuhkan untuk operasional perahu. Padahal, bagi para nelayan, solar adalah elemen vital yang menentukan keberlangsungan usaha mereka di laut.
Hasan berharap, persoalan solar di Kenyamukan dapat segera dituntaskan agar mereka bisa melaut tanpa harus khawatir kehabisan pasokan BBM jenis solar. “Kami ini butuh kejelasan, apakah Pertamina Kenyamukan akan beroperasi atau tidak. Kalau memang beroperasi, kami akan sangat terbantu,” jelasnya,
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Jimmi, menyebut telah mendesak Pertamina untuk segera mencarikan solusi. Tujuannya agar para nelayan tidak terus menerus terbebani oleh kelangkaan solar ini.
“Kami di DPRD akan terus berupaya agar persoalan ini bisa ditangani secepatnya. Ini menyangkut kesejahteraan nelayan yang penghasilannya tergantung pada ketersediaan bahan bakar,” terangnya. (nu/adv)