NUSASATU, KUTIM – Dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) penting. Meskipun banyak Bimbingan Teknis (bimtek) dilaksanakan, masih terdapat kendala yang membuat pelaku UMKM kesulitan. “Sekarang banyak bimtek yang telah terlaksana, namun tidak ada eksekusi lanjutan,” kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Pandi Widiarto, belum lama ini.
Dia menegaskan, kebutuhan pelaku UMKM saat ini adalah permodalan. “Bukan hanya sekadar bimtek. Kalau ada pelatihan dan modal, pasti bisa berjalan,” ujarnya.
Pandi Widiarto menegaskan, ke depan, bantuan untuk UMKM akan diberikan secara langsung. Namun, pelaku UMKM harus mendaftarkan usaha mereka terlebih dahulu kepada Dinas Koperasi, UKM dan Ekonomi Kreatif Kutim.
“Saya telah mendapatkan informasi bahwa kedepan bantuan untuk UMKM akan langsung diberikan, hanya saja mendaftarkan usaha terlebih dahulu kepada Dinas Koperasi, dan selanjutnya mereka akan melakukan survei,” ucapnya. “Saya akan minta agar ini diprioritaskan, sehingga masyarakat di sini (Desa Swarga Bara, Red.) bisa mendapatkan bantuan tersebut,” ulas Pandi Widiarto.
Dia menyampaikan, informasi mengenai nominal bantuan yang bisa didapatkan oleh pelaku UMKM sekira Tp 25 juta atau bisa juga berupa barang. “Namun itu kembali lagi hasil survei oleh dinas terkait,” ungkapnya.
Pandi Widiarto menekankan, dukungan terhadap UMKM adalah salah satu fokus utama dalam masa jabatannya sebagai Anggota DPRD Kutim. “Saya janji akan memperjuangkan itu. Mari kita bersama-sama membangun ekonomi daerah melalui pengembangan UMKM,” tukasnya. (nu/adv)
