DPRD Kutim

Bangun Daerah, Anggota Komisi D Ingatkan Perempuan Harus Beradaptasi

NUSASATU, KUTIM – Perempuan punya peran penting dalam pembangunan daerah. Terlebih di parlemen. Sayangnya, persentase keterlibatan perempuan di legislatif masih sangat minim. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) menyebut, dalam tiga tahun terakhir persentasenya mengalami fluktuasi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Di 2021, persentasenya mencapai 12,50 persen. Di 2022, turun menjadi 10,00 persen. Sementara di 2023, naik kembali menjadi 12,50 persen.

Menanggapi ini, Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Prayunita Utami mengatakan, “Perempuan harus bisa menjadi teladan, terus berinovasi mendukung pembangunan daerah.”

Makanya, ia mengingatkan, perempuan harus meningkatkan daya saing. Bukan hanya untuk memperoleh keterampilan teknis atau akademik, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan beradaptasi. “Intinya kemampuan beradaptasi dengan perubahan dan menghadapi tantangan yang semakin kompleks,” katanya.

Dalam pandangan Prayunita Utami, era globalisasi menuntut keterampilan multiskill yang semakin meningkat. Oleh karena itu, ia mendorong perempuan di Kutim untuk mengembangkan soft skill seperti kerja sama tim, pemecahan masalah kreatif, dan pemahaman empati.

“Soft skill seperti kerja sama tim dan pemecahan masalah kreatif sangat penting. Namun, yang tak kalah penting adalah pemahaman empati, yang menjadi kunci dalam interaksi sosial dan profesional,” ujarnya.

Prayunita Utami berharap, pemerintah harus mendukung perempuan dengan menyediakan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas. “Selain pemerintah, dukungan dari masyarakat juga sangat penting. Dengan kerja sama semua pihak, kita bisa memastikan perempuan Kutim siap bersaing di tingkat global.” tukasnya. (sur/adv)

Back to top button