NUSASATU, KUTIM – Wakil Ketua I DPRD Kuttim, Sayid Anjas, mengatakan serapan anggaran menjelang penghujung tahun berpotensi menyebabkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) meningkat. Makanya, dia mengingatkan bahwa SILPA yang tinggi menunjukkan bahwa anggaran tidak terserap dengan baik.
Baginya, hal ini pada gilirannya merugikan masyarakat. “Misalnya, proyek yang bisa dikerjakan 200 meter, akhirnya hanya selesai 100 meter. Sisanya malah menjadi SILPA. Ini merugikan masyarakat,” ulasnya.
Lebih lanjut, Sayid Anjas menyatakan, DPRD Kutim akan memperketat pengawasan terhadap serapan anggaran hingga akhir tahun, terutama untuk proyek multi years contract (MYC) yang masih berjalan.
“Kami ingin memastikan bahwa anggaran yang sudah disiapkan dapat terserap dengan baik dan tepat sasaran. Komisi C sudah menyusun langkah-langkah pengawasan untuk memastikan penyelesaian proyek multi years dengan dana sekitar 270 miliar,” jelasnya.
Sayid Anjas juga berharap agar dinas-dinas terkait dapat mempercepat penyelesaian proyek yang sedang berjalan, selama kondisi cuaca memungkinkan. “Harapannya, dengan langkah tersebut, anggaran tahun ini bisa terserap secara maksimal dan pembangunan yang telah direncanakan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kutai Timur,” terangnya. (nu/adv)