NUSASATU, KUTIM – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) David Rante meminta pemerintah daerah serius menyusun perencanaan program terkait peningkatan pertanian dan agrikultur.
Meski ditopang sumber daya alam mineral melimpah, kata David, Pemkab Kutim harus segera memikirkan pembangunan ekonomi daerah yang bertumpu pada produk pertanian sebagai investasi jangka panjang.
Indikator ekonomi tersebut mesti tertuang dalam rencana pembangunan daerah yang dibuat pemerintah mengingat secara mendasar, tidak sedikit masyarakat Kutim bekerja sebagai penggarap lahan pertanian.
“Bisa dimulai dengan menyusun klasifikasi lahan pertanian yang cocok dengan kondisi riilnya. Karena tidak semua wilayah di Kutim cocok untuk lahan pertanian, contohnya padi,” ungkap David di Gedung DPRD Kutim, Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta, Kutim, Rabu (22/05/2024).
Legislator partai Gerindra itu menjelaskan bahwa perlu pengklasifikasian wilayah yang cocok untuk pertanian dengan wilayah yang tidak cocok pengembangan pertanian.
“Tentu ada daerah kita di Kutim ini yang tidak cocok dengan padi, tapi ada juga yang memang dasarnya padi. Salah satunya yang berkembang sekarang kan di Kaubun,” ucap David Rante.
Ia mengungkapkan bahwa dalam penataan strategi itu berdasarkan wilayah, dibentuk sentra-sentra wilayah pertanian.
“Jadi tidak melulu semuanya tanaman sawit yang jangka panjang, walaupun memang pada dasarnya dan umumnya kita di Kutim mayoritas tanaman sawit. Tapi kebutuhan-kebutuhan lainnya, juga perlu dipertimbangkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan berdasarkan persentase hasil dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terutama terkait dengan pertanian, dikatakan sudah berhasil.
“Tetapi setelah dilakukan pemeriksaan di lapangan, masih menimbulkan tanda tanya terkait yang disampaikan.Tentu ini perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut,” sebutnya. (Adv)



