NUSASATU, KUTAI TIMUR – Dalam mencegah terjadinya banjirnya di Kutai Timur, pembangunan drainase terus digenjot.
Ada empat drainase yang telah dilakukan groundbreaking oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
Adapun groundbreaking empat drainase ini antara lain drainase Jalan Kabo senilai Rp 28 miliar, drainase Jalan Dayung, Sidodadi, Ilham Maulana hingga Singa Gembara dengan total anggaran Rp 40 miliar.
Juga drainase di Jalan HM Ardan Kecamatan Sangatta Selatan senilai Rp 35 miliar dan pembangunan saluran drainase di Jalan APT Pranoto-Wolter Mongonsidi yang menyedot biaya Rp 25 miliar.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutai Timur (Kutim), Jimmi meminta kepada warga masyarakat untuk menjaga kondisi stabilitas drainase, dengan tujuan agar dapat berfungsi dengan baik.
“Ya kita ingin drainase ini berfungsi dengan baik, dan itu butuh dukungan masyarakat,” ungkapnya , Kamis, 26 Oktober lalu.
Menurutnya, dengan intensitas yang cukup tinggi di Kutim dan sekitarnya, kerap menimbulkan banjir dan genangan air di sejumlah daerah pemukiman padat penduduk yang tak memiliki sistem drainase yang cukup baik.
“Dengan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan terutama di saluran drainase, hal tersebut bisa mencegah terjadinya sumbatan drainase akibat sampah,” ungkap politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Jimmi berharap, ada kesadaran dari seluruh masyarakat untuk dapat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, sehingga di daerah itu tidak terjadi lagi genangan air di pemukiman masyarakat.
“Saya kira DPRD sudah membuktikan pembangunan ini, dan kita berharap drainase ini segera dibangun agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,“ jelasnya. (yud/adv)




