
Wakil DPRD Kaltim Tekankan Keterlibatan Petani Lokal Dalam Program MBG
NUSASATU, SAMARINDA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai digulirkan di sejumlah sekolah di Kalimantan Timur (Kaltim). Selain untuk meningkatkan asupan gizi pelajar, program ini dinilai berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menekankan pentingnya melibatkan petani lokal sebagai penyuplai utama bahan pangan. Menurutnya, partisipasi produsen lokal bukan hanya menjaga keberlanjutan program, tetapi juga memberikan dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“Sangat penting kontribusi petani lokal sebagai penyuplai MBG,” ujarnya, Senin (29/9/2025).
Ananda menjelaskan, jika seluruh kebutuhan pangan MBG dapat dipenuhi dari dalam daerah, maka perputaran uang akan lebih banyak kembali ke masyarakat Kaltim. Namun, ia mengakui keterbatasan modal masih menjadi tantangan yang harus segera diatasi pemerintah.
“Tujuannya jelas, agar pasokan program MBG bisa terjamin dan tidak harus bergantung pada daerah luar,” lanjutnya.
Selain ketersediaan pasokan, ia juga menekankan pentingnya pengawasan menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir. Hal ini untuk mencegah kasus makanan basi maupun insiden yang dapat membahayakan siswa.
Ia menegaskan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pertanian memiliki peran vital dalam menjaga kualitas gizi, memastikan distribusi tepat waktu, sekaligus menghubungkan MBG dengan program swasembada pangan nasional.
“Kita optimistis MBG mampu menyatukan aspek kesehatan, pendidikan, dan penguatan ekonomi kerakyatan,” pungkasnya.