Sisi Lain Program Binlat Dispora Kaltim (2-Habis)
Sejumlah syarat bakal diterapkan di Pembinaan dan Latihan (Binlat). Mereka yang bukan pemuda Benua Etam, dipastikan tak bisa mengikuti program ini.
SELAIN usia, salah satu syarat lain di program Binlat adalah domisili. Di poin ini, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan mereka yang terpilih adalah pemuda asli Kaltim. “Jangan sampai yang kami bina dengan anggaran yang cukup besar ternyata bukan anak Kaltim,” tegas Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Mardareta.
Lampiran Kartu Tanda Penduduk (KTP), urainya, tak serta menjadikan seseorang bisa lolos. Sebab, bukti lain yang ditilik adalah riwayat pendidikan. Dimana disitu terlihat jelas sekolah mana saja yang pernah ditempuh calon peserta. “Kami kroscek seluruh latar belakangnya, jadi tidak mungkin bisa dimanipulasi,” jelas Mardareta.
Menariknya, program Binlat lahir setelah rombongan Dispora Kaltim melakukan lawatan ke salah satu akmil, beberapa waktu lalu. Di sana, ujar Mardareta, mereka bertemu seorang pemuda yang mengaku dari Kaltim. Namun saat ditanya pernah sekolah di mana, pemuda tersebut justru tak mampu menjawabnya. “Tapi dia bilang dari Kaltim,” bebernya.
Lantaran kejadian inilah, Dispora Kaltim langsung merepon lewat program Binlat. “Harapan kami, tidak ada lagi kejadian seperti itu. Jadi kalau ada pemuda yang bawa nama Kaltim, ya memang benar anak Kaltim,” papar Mardareta.
Baginya, putra-putri Kaltim harus diberi kesempatan. “Kapan anak kaltim punya kepercayaan diri kalau tidak diberi kesempatan,” sebut Mardareta.
Memang, lanjut Mardareta, lewat program ini, Dispora Kaltim tak memilki benefit apapun. Terlebih dalam bentuk uang. Namun secara langsung, Dispora Kaltim telah melaksanakan Tugas, Pokok, dan Fungsi (Tupoksi) sebagai dinas yang memiliki fokus terhadap kepemudaan. “Benefit yang dirasakan adalah Kaltim, karena ini jangka Panjang untuk kita,” tutup Mardareta. (fai/adv)
