Setelah 21 Tahun Menanti, Desa Muara Bengalon Kini Dialiri Listrik 24 Jam
NUSASATU,BENGALON – Setelah 21 tahun menanti, Desa Muara Bengalon Kecamatan Bengalon kini bisa menikmati aliran listrik PLN selama 24 jam. Meskipun baru 5 RT saja.
Manajer ULP PLN Bontang Yusrizal mengucapkan syukur, warga di Muara Bengalon akhirnya bisa tersentuh oleh aliran listrik PLN. Walaupun baru 5 RT yang sudah disetrum dan menyisakan pekerjaan rumah 7 RT lagi bagi PLN.
“Mudah-mudahan secara bertahap bisa segera terselesaikan. Kita juga punya keinginan yang sama tetapi yang membatasi anggaran. Selamat untuk warga Muara Bengalon, kami pun ikut senang,” ujarnya di Balai Desa Muara Bengalon beberapa waktu lalu.
Bupati Ardiansyah Sulaiman, menyebut ungkapan “habis gelap terbitlah terang” menggambarkan kondisi sekarang di Desa Muara Bengalon yang kini sudah dialiri oleh listrik PLN dan langsung 24 jam.
“Alhamdulillah desa ini jadi terang benderang, meskipun baru 5 RT,” ucapnya.
Ia menjelaskan segala proses selalu ada tahapannya, maka dari itu walaupun sudah diresmikan aliran listrik ini tak semua warga dapat menikmatinya. Dia mengatakan, adanya kemajuan ini pasti ada sisi yang harus direlakan.
Salah satunya masuknya aliran listrik ini ada jaringannya. Dengan itu, warga atau perusahaan harus bisa membantu PLN untuk merelakan beberapa pohon di kebun supaya ditebang agar memudahkan pemasangan aksesoris listrik ini.
“Listrik di Muara Bengalon nyala tak bertahap 6 jam, 12 jam tapi langsung 24 jam,” ujar ayah dari empat anak ini.
Ardiansyah berpesan kepada seluruh warga agar tak main-main dengan listrik ini, penyebab kebakaran rumah rata-rata karena arus pendek listrik ini. Maka dari itu selalu hati-hati dalam menggunakan colok, apalagi kabel yang tidak terawat hingga digigit tikus.
“Mohon hati-hati, jarang kebakaran karena kompor, atau lainnya. Malahan ada 10 tempat terbakar karena arus listrik, terbesar di Kecamatan Telen beberapa waktu lalu,” tambahnya.
Kades Muara Bengalon Muhammad Yusuf, menjelaskan dahulu desa ini adalah dusun yang terletak di Desa Sepaso tepatnya di Muara Bengalon dan akhirnya dimekarkan menjadi desa. Semenjak pemekaran di tahun 2002, desa ini belum pernah sekalipun tersentuh oleh fasilitas listrik PLN, selama ini hanya mengandalkan genset dan tenaga surya sebagai penerangan.
“Alhamdulillah pada hari ini, Desa Muara Bengalon yang dulunya gelap gulita dan penuh perjuangan. Setelah 21 tahun menanti, pada akhirnya seluruh warga Muara Bengalon menyaksikan kemerdekaan. Disebut kemerdekaan karena masih dalam suasana kemerdekaan tepat 24 Agustus, Desa Muara Bengalon mulai terang,” ungkapnya.
Ia menambahkan dengan adanya listrik tentu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan bisa memajukan segala sektor yang ada di desa ini. Warga juga dapat berinovasi dengan adanya listrik 24 jam ini. (wik/adv)



