News

Rudy Mas’ud Ingatkan ASN dan PPPK Kaltim: Kerja Tepat Waktu Saja Tidak Cukup

NUSASATU, SAMARINDA – Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, menekankan pentingnya kedisiplinan kinerja, terutama soal ketepatan waktu, kepada ribuan aparatur yang baru dilantik di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim. Hal itu disampaikan dalam pelantikan 1.148 jabatan fungsional serta penyerahan Surat Keputusan (SK) bagi 2.075 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II.

Kegiatan berlangsung secara hybrid, daring dan luring, di Gedung Olah Bebaya, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (9/12/2025). Total ASN fungsional dan PPPK yang diangkat mencapai 3.223 orang, terdiri dari tenaga guru, kesehatan, penyuluh, peneliti, analis kebijakan, pengendali ekosistem hutan, hingga polisi kehutanan.

“Pelantikan jabatan fungsional ASN dan PPPK ini merupakan langkah strategis dalam mendorong efektivitas birokrasi melalui penempatan jabatan sesuai dengan kompetensinya,” ujar Rudy dalam sambutannya.

Rudy menyebut pengangkatan ini menjadi momentum memperkuat profesionalisme aparatur serta mendorong pelayanan publik yang cepat, akuntabel, dan berkualitas. Ia menekankan bahwa setiap ASN dan PPPK harus bekerja berdasarkan standar kompetensi yang jelas dan terukur.

Namun, menurutnya, profesionalitas tidak cukup hanya dengan mengikuti standar. Rudy menekankan pentingnya bekerja lebih cepat dari target waktu yang diberikan (before time), bukan sekadar tepat waktu.

“Kalau kerjanya on time, itu kerja standar saja. Hasilnya pasti di bawah standar,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa pekerjaan yang terlambat akan menghasilkan output yang tidak sesuai harapan. Sebaliknya, jika pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan lebih awal, hasilnya justru bisa mencapai standar terbaik.

Untuk dapat berakselerasi dalam kinerja, Rudy mendorong para aparatur memiliki jam kerja lebih panjang dan upaya kerja lebih besar.

“Untuk menjadi orang sukses, pertama harus memiliki jam kerja yang lebih panjang. Kalau kerjanya cuma standar-standar, kita tidak bisa berakselerasi. Kedua, mengetahui lebih banyak. Ketiga, mengambil lebih sedikit daripada yang lainnya,” pungkasnya.

 

Related Articles

Back to top button