PSBR Kaltim Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi Remaja Binaan
NUSASATU, SAMARINDA — Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh remaja binaan, Jumat (24/10/2025). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program kesehatan PSBR Kaltim bekerja sama dengan Puskesmas Temindung.
“Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan anak-anak binaan dalam kondisi sehat,” ujar Kepala Subbagian Tata Usaha PSBR Kaltim, Abdul Khair, saat ditemui di kantor PSBR, Selasa (28/10/2025).
Khair menyebut, sebanyak 26 anak binaan berusia antara 12 hingga 18 tahun mengikuti pemeriksaan tersebut. Mereka menjalani pembinaan di PSBR berdasarkan keputusan pengadilan, dengan durasi antara tiga bulan hingga satu setengah tahun.
“Kami ingin memproteksi mereka agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pemeriksaan ini menjadi bentuk tanggung jawab kami dalam memberikan pelayanan maksimal, terutama di bidang kesehatan,” ucapnya.

Selain pemeriksaan kesehatan, PSBR Kaltim juga melaksanakan berbagai program pembinaan yang mencakup bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial.
Kepala Seksi Penyantunan dan Pelayanan PSBR Kaltim, Joko Setia Budi, menjelaskan bahwa bimbingan fisik dilakukan melalui Pendidikan Militer Dasar (Pemildas) yang dibimbing langsung oleh personel TNI dari Koramil.
“Latihannya berupa baris-berbaris dan pembinaan kedisiplinan. Biasanya dilakukan seminggu sekali atau dua kali, tergantung jadwal yang diatur oleh bagian SDM,” jelasnya.
Untuk bimbingan sosial, para remaja diberikan berbagai pelatihan keterampilan. Program utama yang dijalankan meliputi tata boga, otomotif, dan tata rias, disertai program pendukung seperti handicraft, barista, barbershop (cukur), home industry pembuatan telur asin, membatik, dan pengelasan. Selain itu, peserta juga dibekali soft skill seperti pelatihan pemasaran dan multimedia agar lebih siap menghadapi dunia kerja.
Sementara untuk bimbingan mental spiritual, peserta mendapatkan pendidikan keagamaan sesuai keyakinan masing-masing. “Bagi yang beragama Islam, ada pembelajaran fikih, tafsir, dan ceramah akhlak. Sedangkan bagi peserta beragama Kristen, Katolik, dan Buddha juga mendapat pembinaan spiritual sesuai agamanya,” tutur Joko.
Saat ini PSBR Kaltim membina sekitar 26 klien, terdiri atas tiga perempuan dan 23 laki-laki. Jumlah tersebut terus berganti setiap tiga bulan, seiring dengan berakhirnya masa pembinaan dan datangnya peserta baru dari berbagai daerah. Dalam satu tahun, total peserta yang dibina bisa mencapai 50 orang atau lebih.
Dengan berbagai upaya tersebut, PSBR Kaltim berharap para remaja binaannya dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat, disiplin, dan mandiri ketika kembali ke tengah masyarakat. (adv/bi)



