Pemkab PPU

Pj Bupati Prihatin Kondisi Nelayan

NUSASATU – Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi terhadap nelayan di PPU. Padahal sebagain besar wilayah PPU dikelilingi oleh garis pantai. Tentu nelayan dan ikan di PPU sangat banyak. “Mereka tidak berdaya, hasil tangkapan ikan akhirnya dijual ke Balikpapan,” ucapnya, Jumat (3/11/2023).

Kemudian dari Balikpapan didistribusikan kembali ke PPU. Tentu harganya jauh lebih mahal. “Ini namanya gak adil, PPU yang mendulang. Kok Balikpapan yang mendapatkan keuntungan dan nama,” jelasnya.

Berdasarkan hal itulah yang membuat niat Makmur Marbun langsung menerobos ke Dirjen KKP. “Di situ saya jelaskan, dengan membawa proposal dan paparan,” tegasnya.

Meski PPU ini ikannya ada, dan nelayannya banyak. Tetapi malah tidak difasilitasi oleh negara maupun pemerintah. Padahal TPI merupakan kewenangan pusat. “Sedangkan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) merupakan kewenangan provinsi,” jelasnya.

Dalam proposal yang disampaikan ke Dirjen KKP, mereka pun kaget. Baru mengetahui, ternyata PPU memiliki potensi besar disektor perikanan dan hasil laut tangkapan. Sehingga diperintahkanlah DJPT KKP untuk turun meninjau dan mengkaji tempat – tempat tersebut. “Saya mengajukan 5 tempat untuk dapat segera direalisasikan di tahun 2024,” tegasnnya.

Diketahui, lima tempat yang menjadi tinjaun yang dilakukan DJPT KKP meliputi Kelurahan Sesumpu, Tanjung Tengah, Logvon CV Alas (Kecamatan Waru), Desa Sesulu serta Desa Api – Api. Turut hadir dalam kegiatan peninjauan, Ketua DPRD PPU Syahrudin M Noor, Kepala Dinas Perikanan PPU Andi Trasodiharto serta Sekretaris Dinas Perikanan PPU Rusli. (aa/adv)

Related Articles

Back to top button