Perundungan di Tingkat Pelajar Masih Ada, Kepala Disdikpora PPU: Kami Antisipasi dengan Membentuk Satgas
NUSASATU – Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara, Alimuddin, menyatakan perundungan di kalangan pelajar diyakini masih terjadi di Kbaupaten PPU. Hanya saja belum terdeteksi.
Alimuddin menjelaskan, perundungan yang dimaksud di kalangan pelajar adalah perundungan nonfisik. Misalnya, perundungan terhadap pelajar perempuan yang digoda dengan berbagai cara. Pun selain itu, perundungan dalam bentuk ejekan dengan menyebut nama orangtua.
“Hal seperti itu yang merupakan suatu bentuk perundungan tanpa ada sentuhan fisik. Bahkan ada yang lebih dari itu. Nah, hal itulah yang akan kami antisipasi dengan membentuk Satgas (Satuan Tugas, Red.),” ucapnya.
Selain itu, sejumlah tempat di lingkungan sekolah yang tersembunyi atau gelap kerap dijadikan sebagai tempat aksi perundungan. Tentu tempat–tempat seperti itu sangat mempengaruhi. “Misalnya sudut–sudut sekolah hingga toilet yang posisinya berada jauh di belakang lingkungan sekolah,” imbuhnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, Disdikpora Kabupaten PPU sudah memiliki program dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, terang, dan tidak tersembunyi. Tujuannya agar semuanya dapat terpantau.
Menurut ALimuddin, secara mendiri, program tersebut sudah disampaiakan kepada masing–masing pihak kepala sekolah. “Untuk menciptakan lingkungan sekolah yang baik. Jadi membuat ruang–ruang publik itu yang dapat terpantau,” tegasnya.
Salah satu contoh program yang dimaksud adalah dengan membuat taman–taman di depan sekolah. Lengkap dengan fasilitas untuk bersantai namun bisa terpantu. Seperti pembangunan gazebo, serta taman baca sebagai penunjang sarana dan prasara belajar.
“Di situ mereka bisa menggunakannya untuk mengerjakan tugas, berbincang–bicang dengan temannya, dan para guru juga dapat memantau setiap aktivitas mereka,” tutupnya. (aa/adv)



