News

Pertamina Hulu Indonesia Dorong Transformasi Ekonomi dengan Kopi Liberika di Kaltim

NUSASATU, SAMARINDA – Sejak 2018, transformasi ekonomi mulai dirasakan masyarakat sekitar area produksi karet di Kalimantan Timur (Kaltim). PT Pertamina Hulu Indonesia (Zona CID 10) menggagas inisiatif pengalihan mata pencaharian dari karet yang menurun produktivitasnya ke budidaya kopi Liberika, varietas kopi dataran rendah yang baru pertama kali dikembangkan di wilayah tersebut.

Head of Communication Relation PT Pertamina Hulu Indonesia, Dharma Saputra, menjelaskan ide ini berawal dari aspirasi kelompok tani setempat yang melihat potensi sumber daya alam belum dimaksimalkan.

“Kami mengamati penurunan produktivitas pohon karet, yang dulunya menjadi tulang punggung ekonomi. Dari situ muncul gagasan untuk mengembangkan kopi Liberika, yang ternyata sangat cocok dengan kondisi tanah di sini,” ujarnya saat ditemui di Ruang Wiek, Diskominfo Kaltim, Selasa (9/9/2025).

Keistimewaan kopi Liberika terletak pada daya tariknya bagi luwak, satwa yang banyak ditemui di perkebunan karet. Hal itu kemudian mendorong produksi kopi luwak, yang dikenal memiliki nilai jual tinggi.

Pengembangan Berkelanjutan dan Konservasi

Selain budidaya kopi, kelompok tani juga mengembangkan kompos selama lima tahun terakhir. Program ini terbukti efektif mendukung pertumbuhan kopi luwak dan telah dipasarkan ke berbagai perusahaan tambang di Kaltim.

“Kopi luwak kami kini sudah tersedia di hotel-hotel terkemuka di Samarinda, dengan harga premium yang bersaing dengan kopi Robusta dan Arabika,” tambah Dharma.

Inisiatif tersebut juga mencakup pemanfaatan lahan kritis yang sudah tidak produktif untuk karet, sekaligus konservasi luwak yang sebelumnya dianggap hama. Kini, luwak dipelihara untuk mengonsumsi buah kopi pilihan sehingga menghasilkan biji kopi luwak berkualitas tinggi.

Harga kopi luwak pun meningkat signifikan, dari Rp150.000 menjadi Rp450.000 per 100 gram, atau sekitar Rp4,5 juta per kilogram.

Promosi dan Fasilitas Pendukung

Sebagai sarana promosi, dibangun rest area strategis di jalur Bontang–Samarinda. Rest area tersebut tidak hanya menyediakan tempat istirahat, tetapi juga menawarkan pengalaman mencicipi kopi luwak, menginap, serta menyaksikan langsung proses fermentasi kopi.

Program PPM dan Komitmen Lingkungan

Program ini menjadi bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) PT Pertamina Hulu Indonesia, yang tidak hanya berorientasi pada pemberdayaan ekonomi, tetapi juga berkomitmen menjaga keberlanjutan lingkungan dan konservasi satwa. (wik)

Related Articles

Back to top button