Dispora Kaltim

Menilik Kegiatan Bidang Pembudayaan Olahraga di Kaltim dan Nasional (2-Habis)

Upaya pelestarian olahraga tradisonal yang dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), melalui Bidang Pembudayaan Olahraga, tak sia-sia. Di ajang nasional, Benua Etam duduk di peringkat ketiga.

FESTIVAL Olahraga Tradisional (Fotradnas) XIII 2024 di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), Juni lalu, jadi bukti kerja keras Bidang Pembudayaan Olahraga. Meraih poin 90,3, Kaltim meraih juara ketiga. Fotradnas sendiri diikuti 12 provinsi.

Kaltim melalui Tim Sanggar Seni Borneo Benuo Taka dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), tampil memukau setelah menampilkan permainan olahraga tradisional kuno dari masyarakat Suku Paser, yaitu Tulang Uwok. Tulang Uwok sebelumnya hampir punah dan tidak pernah dimainkan lagi.

Kata AA Bagus Surya Saputra, Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga, Dispora Kaltim, Fotradnas tidak hanya menjadi ajang kompetisi. Tetapi juga sebagai wadah untuk melestarikan budaya dan tradisi olahraga Indonesia, khususnya Kaltim.

“Olahraga tradisional harus terus dilestarikan. Itu komitmen kami di Dispora. Di zaman yang serba modern ini, kalau bukan kita siapa lagi yang akan mengenalkan permainan olahraga tradisional ini kepada generasi muda,” tegasnya.

Fotradnas adalah sebuah acara tahunan yang bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan olahraga tradisional Indonesia. Olahraga tradisional merupakan bagian dari warisan budaya yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia.

Seperti provinsi lain, Kaltim menampilkan olahraga tradisional khas daerahnya. Tidak hanya menonjolkan aspek kompetisi, tetapi juga memperlihatkan keunikan budaya Kaltim. “Melalui Fotradnas, mereka yang jadi wakil Kaltim kami harapkan dapat lebih mengenal dan mencintai olahraga tradisional, serta menjaga keberlangsungannya di tengah arus modernisasi,” bebernya. (fai/adv)

Related Articles

Back to top button