Maulid Nabi di Masjid Agung, Hadirkan Ustad Lukmanul Hakim
NUSASATU,SANGATTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) bersama Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H/2023 M di area indoor Masjid Agung Al-Faruq Bukit Pelangi.
Mengusung tema “Meneladani Rasul Menjadi Pribadi yang Berkarakter untuk Menggapai Keberkahan Menuju Kutim Sejahtera” dengan menghadirkan Ustad Lukmanul Hakim dari Pontianak.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, mengucapkan terima kasih atas kehadiran tamu undangan yang memenuhi undangan Maulid di Masjid Agung Al Faruq pada hari libur, Sabtu, 7 Oktober.
“Semoga kehadiran kita hampir di setiap maulid di bulan Rabiul Awal, banyak mendapatkan keberkahan dari Allah SWT, syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Kalau hari kerja, saya bisa perintahkan ASN untuk meninggalkan pekerjaan untuk bisa hadir di sini,” kata Ardiansyah.
Ardiansyah menyebut peringatan Maulid ini dirangkaikan Kutim bershalawat pada malam hari bertempat di Lapangan Kantor Bupati Kutim. Ia mengatakan dengan hadir di Maulid, semakin banyak kesempatan untik mendapatkan keberkahan.
“Jadi jangan hanya hadir pada saat ada festival dangdut atau festival ABCD, tetapi begitu seorang ustad yang datang kita tidak mau datang itu artinya masyarakat Kutim masih belum ingin mendapatkan keberkahan Allah,” jelasnya.
Sementara, Ustad Lukmanul Hakim mengajak seluruh umat mengucapkan alhamdulillah untuk mengingat Allah SWT. Sebab, kalimat pendek ini Nabi Muhammad SAW dijamin surganya oleh Allah SWT.
Ustad Lukman juga mengingatkan kepada masyarakat Kutim tentang sunah nabi bahwa makan dan minum dengan menggunakan tangan kanan.
“Kalau makan atau minum pakai tangan kanan karena mengikuti sunah nabi. Khusus laki-laki kencing duduk atau jongkok, karena mohon maaf air kencing yang tidak keluar gara-gara kencingnya berdiri itu membuat banyak orang kena penyakit salah satunya kanker prostat. Allah SWT menyarankan pasti ada hikmahnya,” jelasnya.
Ia juga memaparkan segala sesuatu jangan berlebihan mulai dari makan, berpakaian maupun mengunakan aksesoris karena segala sesuatunya akan dihisab. Pada kesempatan tersebut, ia mengajak berdoa bersama dan mendoakan Kutim.
“Allah SWT, perintahkan kita untuk memaafkan, salat tepat waktu berjamaah di masjid, dan berkurban kambing atau sapi untuk meniru Rasullah,” tutupnya. (wik/adv)



