Mamiso, Program Pemasaran Diskop UKMP Samarinda untuk UMKM Lokal
NUSASATU, SAMARINDA – Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (Diskop UKMP) Kota Samarinda, Nurahmani, mengungkapkan ada dua keluhan utama para pelaku Usha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Yakni permodalan dan pemasaran. Melihat keluhan ini, ujarnya, Diskop UKMP Kota Samarinda sendiri tak berdiam diri. Lewat program Makan, Minum, Souvenir (Mamiso), pihaknya mencoba mengatasi persoalan pemasaran melalui peningkatan promosi. “Program Mamiso itu adalah bagian dari program pemasaran,” katanya, beberapa waktu lalu.
Di program ini, urainya, Diskop UKMP Kota Samarinda mengajak setiap hotel dan retail di Kota Tepian untuk berkolaborasi. Yakni dengan menjual produk UMKM lokal kepada para tamu hotel. “Kami ingin hotel memasukkan barang-barang UMKM,” ujarnya.
Khusus untuk retail, Nurahmani mencontohkan, beberapa waktu lalu Diskop UKMP Kota Samarinda mengirimkan surat resmi kepada sejumlah retail. Isinya, meminta agar produk-produk UMKM lokal dimasukkan dalam parsel. “Jadi isinya (parsel, Red.) itu bukan barang-barang pabrikan, tapi barang-barang UMKM. Itu kami mulai tahun ini,” ucapnya.
Selain itu, Nurahmani menekankan, pihak hotel diimbau untuk membuat pojok UMKM lokal. Dimana tersedeia makanan dan minuman gratis untuk para tamu hotel yang berada di kamar.
“Produknya suvenir yang berciri khas Samarinda. Kami sih berorientasi dari kayu, jangan plastik. Nah itu free (gratis, Red.) di hotel itu nanti juga termasuk biaya sewa kamar,” ucap Nurrahmani.
Ia menjelaskan, inovasi ini juga berlaku untuk makanan atau cemilan khas Kota Samarinda. “Itu juga gratis dan nanti disisipkan kartu nama pelaku usaha. Jadi misalkan wisatawan tertarik, dapat langsung (tahu dan menghubungi, Red.) di kartu nama itu. Sama seperti seni kriya seperti itu,” sebut Nurrahmani.
Terkait produk yang akan dipromosikan, Nurrahmani mengaku pihaknya akan melakukan seleksi terlebih dahulu, agar dapat menentukan produk mana saja yang akan masuk di perhotelan. “Kita maunya standarnya berdasarkan seleksi ya melalui lomba. Tinggal kreativitas mereka (pelaku UMKM) lagi bagaimana,” tukas Nurrahmani. (fai)



