Dinsos Kaltim Gelar Forum Konsultasi Publik, Soroti Efektivitas Bantuan Sosial dan Ekonomi
NUSASATU, SAMARINDA — Dinas Sosial (Dinsos) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Forum Konsultasi Publik pada Rabu (22/10/2025) untuk meninjau efektivitas berbagai program bantuan sosial dan ekonomi. Forum ini menekankan pentingnya ketepatan sasaran, transparansi, serta dampak nyata bagi masyarakat miskin, dengan beragam masukan dari kabupaten dan kota se-Kaltim.
Salah satu yang menjadi sorotan ialah bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), yang bertujuan membantu keluarga miskin agar mandiri melalui usaha kecil. Bantuan ini diharapkan membuka akses ekonomi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan pendapatan yang lebih stabil bagi penerima.
Tahun 2025, UEP dijalankan di 10 kabupaten/kota se-Kaltim dengan total 1.500 penerima manfaat. Setiap daerah mendapat alokasi untuk 150 orang dengan bantuan sekitar Rp4–5 juta per penerima. Jenis usaha yang difasilitasi beragam, mulai dari kuliner, kue, hingga peternakan ayam.
Meski demikian, pelaksanaan program di lapangan masih menghadapi sejumlah kendala. Penyuluh Sosial Ahli Muda Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kaltim, Ardani, mengatakan bahwa masih ada petugas di kabupaten dan kota yang belum memahami teknis pelaksanaan program secara menyeluruh.
“Banyak petugas yang belum memahami mekanisme bantuan ekonomi secara menyeluruh. Karena itu, diperlukan sosialisasi dan koordinasi yang lebih intensif,” ujar Ardani usai acara di Aula Aula H. Asran Bulkis, Dinsos Kaltim.
Selain soal pemahaman teknis, hal lain yang menjadi perhatian adalah ketidaksesuaian data penerima dengan kriteria program. Ardani menilai perlu adanya bimbingan teknis bagi pendamping desa dan kelurahan agar lebih memahami proses seleksi penerima bantuan.
Ia juga menyoroti ketidakseimbangan dukungan dana antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. “Diperlukan nota kesepahaman atau kerja sama antarpemerintah daerah agar tanggung jawab pendanaan bisa lebih proporsional,” ucapnya.
Bantuan UEP tahun ini diprioritaskan bagi masyarakat dalam Desil I dan II, yaitu kelompok dengan tingkat kesejahteraan terendah. “Penerima bantuan tahun ini tidak akan diusulkan kembali pada tahun berikutnya,” jelas Ardani.
Jenis usaha penerima bantuan telah dipetakan sejak awal, seperti usaha gorengan, makanan, dan ternak ayam. Tahun depan, jenis usaha akan diperluas ke sektor jahit-menjahit, perikanan, usaha laundry, hingga jamu tradisional.
Selain UEP, Dinsos Kaltim juga menjalankan Program Bantuan Sosial Terencana Individu, yang menyasar kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, veteran, janda veteran, dan lansia. “Tahun ini jumlah penerima bantuan mencapai 5.795 orang, terdiri dari 4.944 penyandang disabilitas, 128 veteran, 245 janda veteran, dan 478 lansia,” terang Ardani.
Forum ini diharapkan menjadi wadah bagi pembenahan pelaksanaan program sosial agar lebih efektif, tepat sasaran, dan berkeadilan di seluruh Kaltim. (adv/bi)



