Dihadiri Sekda PPU, Pembangunan 17 Titik Air Dimulai

NUSASATU, PPU – Kick off pembangunan 17 titik air di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Melalui platform Zoom Meeting, acara ini digelar di destinasi wisata sawah Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU, Selasa 20 Februari 2024, lalu.
Adapun kegiatan kick off pembangunan titik air ini berpusat di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar),. Turut hadir Penjabat (Pj) Gubernur Klaimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik, dan Komandan Kodim (Dandim) 0906/Kutai Kartanegara Letkol Infanteri Jeffry Satria, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Tohar.
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, inisiasi program pembangunan titik air ini berakar dari pengalamannya selama melakukan kunjungan ke berbagai wilayah di Indonesia. Menurutnya, kebutuhan paling mendasar yang dihadapi masyarakat adalah ketersediaan air. KSAD berharap bahwa program ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan air, terutama bagi para petani.
“Saya yakin dengan adanya program ini, masyarakat, khususnya petani, akan mendapatkan dukungan yang lebih baik untuk mencapai ketahanan pangan. Melalui upaya bersama ini diharapkan program pembangunan titik air ini dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengungkapkan keprihatinannya terkait ketergantungan Kaltim terhadap pasokan pangan yang masih berasal dari luar Kaltim, seperti Jawa dan Sulawesi. Dia mencontohkan Kecamatan Babulu yang ada di Kabupaten PPU, telah mengalami penurunan luas lahan persawahan dari 8.000 hektar menjadi 6.000 hektar dalam satu tahun, yang disebabkan oleh ketersediaan air yang kurang memadai.
Akmal Malik menyebutkan, keberadaan program ini menjadi tindakan nyata yang dapat mencegah terjadinya konversi lahan pertanian menjadi kebun kelapa sawit. “Kondisi ini membuat para petani untuk mengubah lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit,” ucapnya.
“Saya sampaikan terima kasih kepada KSAD yang telah menginisiasi program pembangunan titik air ini sebagai solusi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Saya berharap program ini dapat memberikan bantuan yang signifikan bagi petani dalam mengatasi permasalahan ketersediaan air,” sambung Akmal Malik.
Selain itu, Dandim 0906 Kutai Kartanegara Letkol Inf. Jeffry Satria menyampaikan laporan terkait latar belakang inisiasi kegiatan ini. Menurutnya, program ini bermula dari kebutuhan akan ketahanan pangan, terutama mengingat proyek Strategis Nasional Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang akan menyebabkan peningkatan pertumbuhan penduduk.
Dia menjelaskan bahwa saat ini petani di wilayah tersebut mengalami hambatan utama dalam mendapatkan air, terutama karena kurangnya fasilitas irigasi. “Dengan adanya proyek pembangunan titik air, seperti sumur bor yang diresmikan hari ini, diharapkan dapat memberikan solusi konkret bagi petani dalam memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertanian mereka,” paparnya. (adv/gam)



