Dibalik Program Pelatihan Kecakapan Hidup (2-Habis)
Kelurahan Loa Ipuh di Kecamatan Tenggarong -Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)-- hanyalah satu dari sekian banyak program Pelatihan Kecakapan Hidup yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan.
FAKTA menarik seputar Pelatihan Kecakapan Hidup diungkap Analis Kebijakan Ahli Muda, Bidang Pengembangan Pemuda, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), Rusmuliadi. Katanya, program ini pertama kali dilaksanakan di Kecamatan Kota Bangun –Kabupaten Kukar. “Kami pertama kali melaksanakan di Kota Bangun,” katanya.
Seperti halnya Pelatihan Kecakapan Hidup di Kelurahan Loa Ipuh, Dispora Kaltim awalnya mencari tahu lebih dulu soal pemuda di sana. Melalui Kecamatan Kota Bangun, diketahui jika potensi terbesar di sana ada di sektor perikanan. Sayangnya, hasil perikanan tersebut tidak banyak diolah. “Kami datangi Camat di sana, dan kami ketahui bahwa ikan kebanyakan dijual. Tidak banyak diolah,” ujarnya.
Dari titik itulah, Bidang Pengembangan Pemuda lalu menggelar pelatihan khusus untuk pengolahan ikan menjadi sosis, pempek, hingga kripik. Untuk jenis yang terakhir, disebut Rusmuliadi cukup berkembang di sana pasca pelatihan.
Menurut Rusmuliadi, salah satu ikon kuliner di Kecamatan Kota Bangun adalah kerupuk ikan. Namun, kebanyakan pemuda di sana kini telah mengembangkan produk kripik dari ikan. “Kalau ke Kota Bangun, tanya saja produksi pemuda di sana apa saja,” jelasnya.
Nyaris di setiap sudut Kecamatan Kota Bangun, kini ditemui kripik dari ikan yang dibuat oleh para pemuda. Namun, urai Rusmuliadi, produk tersebut belum beredar di seluruh kabupaten/kota di Kaltim. “Kalau ke daear-daerah belum disebarkan, hanya di sana,” bebernya. “Mereka tidak buat kerupuk ikan yang sudah eksis lebih dulu di sana, mereka justru bikin keripik ikan yang digoreng,” timpal Rusmuliadi. (fai/adv)



