
NUSASATU, SAMARINDA – Para pemuda yang menjadi akil Kaltim di Pekan Kreativitas Pemuda Indonesia (Kreativesia) tak asal pilih. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), melakukan tahapan seleksi dari tingkat kabupaten/kota.
Analis Kebijakan Ahli Muda, Bidang Pemberdayaan Pemuda, Dispora Kaltim, Hasbar, selama ini proses seleksi tersebut mengalami kendala. Terutama jumlah peserta yang sangat minim dan tidak sesuai dengan harapan Dispora Kaltim. “Apakah karena minimnya informasi dari kabupaten/kota ke peserta yang terhambat, atau ada hal-hal lain. Ini yang masih kami pelajari,” ucapnya.
Padahal, menurut Hasbar, potensi pemuda di Benua Etam tidak kalah dengan pemuda di provinsi lain. “Cuma mungkin ada kendalanya disitu,” ujarnya.
Bagi Hasbar, persoalan minimnya peserta di seleksi Kreativesia bukan pada Petunjuk Teknis (Juknis). Kemungkinan terbesarnya ada pada anggaran. “Misalnya kami kasih kuota 1 lomba Kreativesia diikuti 2 peserta untuk perwakilan masing-masing kabupaten/kota, tetapi yang dikirim hanya 1 karena keterbatasan anggaran,” tuturnya.
Hasbar mencontohkan hal ini terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Ketika Dispora Kaltim meminta ada 16 peserta untuk 8 lomba di Kreativesia, ternyata yang dikirim ebagai delegasi hanya 2 peserta. “Kami di provinsi tidak menganggarkan seleksi seluruh peserta di kabupaten/kota. Kabupaten/kota bertanggung jawab untuk memilih peserta ke tingkat provinsi,” ulasnya.
Sebagai informasi, 8 lomba yang ada di Kreativesia adalah solo vocal, fashion, kuliner, film, desain grafis, software, hardware, dan crafting.
Dia berharap, tahun depan, Bidang Pengembangan Pemuda bisa melaksanakan sejumlah kegiatan lain yang terkait dengan kreativitas pemuda. Salah satunya adalah East Kalimantan Youth Talent. Dalam kegiatan itu, ada banyak kegiatan yang dilaksanakan. “Kami berharap melalui kegiatan-kegiatan ini, informasi ke masyarakat terutama pemuda, bisa lebih sampai dan meluas,” tegasnya. (fai/adv)