
Abdul Rakhman Bolong Tekankan Pentingnya Perhatian terhadap Pemuda dalam Sosialisasi Perda Kepemudaan di Desa Loa Duri Ilir
NUSASATU, KUKAR – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Rakhman Bolong, menegaskan persoalan kepemudaan di daerah harus mendapat perhatian serius. Hal itu disampaikannya saat menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2022 tentang Kepemudaan di Desa Loa Duri Ilir, Kutai Kartanegara, Sabtu (13/9/2025).
Menurut Abdul Rakhman, ada empat tantangan besar yang kini dihadapi pemuda. “Pertama, masalah pengangguran dan kesenjangan ekonomi di kalangan pemuda. Ini harus menjadi perhatian utama karena menyangkut masa depan mereka,” ujarnya.
Selain itu, pemuda juga dihadapkan pada krisis identitas dan moral, rendahnya partisipasi dalam pengambilan keputusan, serta meningkatnya sikap regalisme dan intoleransi. “Jika tantangan ini tidak diatasi, generasi muda akan kesulitan menemukan arah dalam menghadapi perubahan zaman,” katanya.
Dalam kegiatan itu, turut hadir narasumber pendamping, Ismail Lukman. Ismail menegaskan bahwa pemuda tidak boleh dipandang sekadar sebagai objek pembangunan, melainkan harus menjadi kekuatan moral, kontrol sosial, sekaligus motor penggerak pembangunan.
“Pemuda harus menjadi kekuatan moral, kontrol sosial, sekaligus motor penggerak pembangunan. Kalau ingin melihat masa depan bangsa, lihatlah kualitas pemudanya,” ungkapnya.
Melalui Perda Kepemudaan, DPRD Kaltim menargetkan lahirnya dampak positif, seperti peningkatan akses fasilitas kepemudaan, tumbuhnya kemandirian dan daya saing, serta partisipasi aktif pemuda dalam perumusan kebijakan publik. “Dalam forum-forum musyawarah pembangunan, partisipasi pemuda harus diperluas karena mereka yang akan menjadi penerus estafet kepemimpinan daerah,” jelas Rakhman.
Ia menambahkan, sejarah telah menunjukkan bahwa pemuda selalu berada di garda depan perubahan, mulai dari Sumpah Pemuda, perjuangan kemerdekaan, hingga reformasi 1998. “Kalau pemuda kuat dan berkarakter, daerah kita akan maju. Tapi kalau pemuda rapuh, itu justru menjadi ancaman bagi masa depan bangsa,” pungkasnya. (adv/bi)