Dispora Kaltim

Rasman Soroti Prestasi Atlet Panahan Belia, Dorong Konsistensi dan Pembinaan Berkelanjutan

NUSASATU, SAMARINDA – Kejuaraan Panahan Tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang baru saja usai menuai banyak apresiasi, terutama atas penampilan gemilang para atlet muda.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman, secara khusus menyoroti torehan luar biasa atlet belia yang dinilai mencerminkan keberhasilan sistem pembinaan olahraga daerah.

Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah Walid, atlet berusia 11 tahun dari Klub SD Muhammadiyah 2, yang sukses menyabet empat medali emas. Prestasi itu diraihnya dari dua nomor perorangan dan dua nomor beregu.

“Saya sempat menyaksikan langsung penampilan Walid. Usianya baru 11 tahun, tapi sudah mampu meraih empat medali emas. Ini pencapaian luar biasa,” ujar Rasman, saat ditemui di sela-sela penutupan kejuaraan.

Meski demikian, Rasman mengingatkan agar capaian tersebut tidak membuat para atlet muda cepat berpuas diri. Menurutnya, prestasi saat ini harus menjadi titik awal untuk melangkah lebih jauh.

“Harapan saya, para atlet belia ini, yang masih usia pelajar, tidak berhenti sampai di sini. Jangan cepat puas dengan capaian tahun ini,” tegasnya.

Rasman juga menekankan bahwa pembinaan atlet usia dini harus dilakukan secara berkesinambungan. Ia turut menyinggung peran Sentra Pembinaan Olahraga Pelajar Daerah (Spopda) yang kini mulai memperlihatkan hasil konkret. Dari enam atlet yang dibina, tiga berhasil lolos ke skuad Pra-PON dan akan mewakili Kaltim dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) yang dijadwalkan berlangsung pada November 2025.

“Ini tentu jadi bukti bahwa sistem pembinaan kita mulai menunjukkan hasil positif. Kita harap ke depan lebih banyak lagi atlet daerah yang bisa bersaing di tingkat nasional,” tuturnya.

Mengakhiri pernyataannya, Rasman menegaskan bahwa keberhasilan atlet muda saat ini harus menjadi pemacu semangat bagi pembinaan jangka panjang.

“Yang terpenting adalah menjaga semangat juang mereka. Bakat tanpa pembinaan berkelanjutan sulit menghasilkan prestasi jangka panjang,” tutupnya. (adv/bi)

Related Articles

Back to top button