Dispora Kaltim

Dibalik Program Pelatihan Kecakapan Hidup (1)

Pelatihan Kecakapan Hidup (Lifeskill) menjadi salah satu program yang paling intens dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim). Target utamanya tak lain adalah pemuda.

SABAN tahun, Pelatihan Kecakapan Hidup dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Kaltim. Program ini diakui paling banyak menyerap anggaran lantaran diselenggarakan dibanyak daerah dan diikuti ratusan peserta. Pun, karena pelatihan ini melibatkan banyak keahlian untuk peserta sesuai dengan domisilinya. Menariknya, narasumber di pelatihan ini kebanyakan adalah pemuda yang telah sukses dibidang yang dilakoninya.

Analis Kebijakan Ahli Muda, Bidang Pengembangan Pemuda, Dispora Kaltim, Rusmuliadi, menjelaskan, pilihan itu dilakukan agar peserta yang tak lain merupakan pemuda, terinspirasi dengan kesuksesan yang dialami sosok sebayanya. Salah satu contohnya adalah Alda Al Ali Murrabbaniah. Ia adalah mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), dan ditetapkan sebagai salah satu juara Pemuda Pelopor tingkat Kaltim dibidang Pendidikan yang mewakili Benua Etam di tingkat nasional.

Alda ditunjuk Dispora Kaltim sebagai narasumber sebuah pelatihan yang dilaksanakan di Kelurahan Loa Ipuh –Kecamatan Tenggarong– beberapa waktu lalu. “Alda yang melatih para peserta. Bahkan ada usianya yang lebih tua daripada Alda, meski masih masuk dalam kategori pemuda,” katanya.

Rusmuliadi menerangkan, pemilihan Alda sebagai narasumber lantaran apa yang dilakukannya di Kelurahan Loa Ipuh sangat berdampak ke masyarakat.
Keberhasilan Alda berawal dari kepiawaiannya dalam dunia jahit. Dia memiliki rumah jahit dan juga membuka kursus menjahit di sana. Beberapa muridnya sudah mahir, bahkan beberapa sudah memiliki usaha sendiri.

“Mungkin banyak yang seperti Alda di Kaltim dengan bidang yang berbeda, sayangnya belum tersentuh saja,” ucapnya.

Selain narasumber, pemilihan bidang yang dilatih juga tak sembarangan. Rusmuliadi menyatakan, sebelum menggelar Pelatihan Kecakapan Hidup dibidang menjahit di Kelurahan Loa Ipuh, Bidang Pengembangan Pemuda lebih dulu berkonsultasi dengan kelurahan setempat. “Kebetulan Lurah di sana pernah bekerja di Dispora. Beliau bilang, di sana pemudanya banyak yang suka menjahit, jadi mereka butuh pelatihan menjahit,” ujarnya.

Dari informasi itu, lanjut Rusmuliadi, Bidang Pengembangan Pemuda menjadi lebih paham pelatihan seperti apa yang akan diberikan kepada pemuda di sana. “Diantaranya seperti cara menata busana, mendesain usana, dan kemudian menjahitnya,” tukasnya. (fai/adv)

Related Articles

Back to top button