Tingkat Partisipasi Perempuan Masih Rendah di Olahraga
NUSASATU, SAMARINDA – Persoalan partisipasi dalam berolahraga tidak hanya berhenti pada angka, tetapi juga berkaitan dengan kesenjangan partisipasi antara laki-laki dan perempuan. Laporan Sport Development Index (SDI) 2023 menyatakan, terdapat kesenjangan yang cukup lebar dalam hal partisipasi berolahraga antara laki-laki dan
perempuan, baik pada kelompok anak, remaja, maupun dewasa.
“Partisipasi kaum perempuan lebih rendah dibandingkan dengan kaum laki-laki. Secara umum, tingkat partisipasi aktif laki-laki sebesar 32 persen dan pada perempuan sebesar 18,7 persen. Artinya, terdapat selisih angka partisipasi sebesar 13,3 persen,” ujar Suriani, Koordinator Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga, Bidang Pembudayaan Olahraga, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), mengutip laporan Sport Development Index (SDI) 2023.
Partisipasi perempuan ke ranah publik termasuk dalam olahraga perlu terus ditingkatkan seiring dicapainya kesepakatan global terkait kesetaraan jender seperti Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang penghapusan diskriminasi terhadap perempuan dalam konteks Sustainable Development Goals. Selain alasan keadilan dan kesetaraan, partisipasi perempuan dalam olahraga berdampak positif bagi kualitas kehidupannya.
“Sudah banyak bukti empirik yang menunjukkan bahwa partisipasi dalam olahraga berdampak positip bagi kesehatan fisik dan kesejahteraan psikis. Namun begitu, masih saja tingkat partisipasi perempuan dalam olahraga tergolong rendah. Artinya, perlu ada intervensi kebijakan yang lebih afirmatif guna mengurangi kesenjangan tersebut,” ucap Suriani.
Rendahnya tingkat partisipasi pada gilirannya berdampak pada rendahnya kebugaran jasmani. Laporan SDI 2023 menyebut tingkat kebugaran jasmani usia 10-60 tahun yang masuk kategori baik/lebih sebesar 4,18 persen, menurun 1,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tentu hal tersebut berkaitan erat dengan rendahnya aktivitas fisik masyarakat. Semakin rendah tingkat aktivitas fisik, maka semakin rendah pula kebugaran jasmani masyarakat,” ulasnya. (fai/adv)



