77 Persen Jasa Konstruksi di PPU Belum Bersertifikasi

NUSASATU, Penajam – Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun menyebukan, 77 persen tenaga jasa konstuksi (Jakon) di PPU yang belum bersertifikasi. “Tentu ada standarisasinya. Sementara di PPU baru 23 persen yang terverifikasi,” jelasnya.
Tentu Output-nya, lanjutnya, adanya sertifikasi tersebut. Jasa konstruksi tentu sudah maksimal dalam mendirikan bangunan dengan baik. Menurutnya, PPU juga dinilai lambat dalam melakukan penambahan satu bidang dalam menangani jasa konstruki yang masih tergabung di dalam bidang Tata Ruang PUPR PPU. “Kalau tidak diimbangi dengan petugas jasa konstruksi yang kompeten, tentu kualitas bangunan tidak mungkin bagus,” katanya.
Untuk itu, pengalaman kompetensi jasa konstruksi harus lebih ditingkatkan. “Ini menjadi tugas kabupaten, makanya kita mendorong mereka ini untuk melakukan sertifikasi,” ujarnya.
Apalagi di dalam nomenklatur UU, terdapat bidang jasa konstruksi. Harus memiliki lembaga sendiri di dalam dinas PUPR PPU. “Harus ada di kelembagaan. Meski sekarang belum, tetapi harus dibuat. Kalau nggak ada, enggak bisa berjalan secara maksimal,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Makmur Marbun juga memberikan penghargaan cinderamata serta uang pembinaan kepada peserta Jakon yang telah mengikuti kompetisi Konstruksi Indonesia (KI) se Indonesia tahun 2023.
Mereka diantaranya Naafi’u Hayyu Nikmah peserta lomba Building Information Modelling (BIM), Imam Hanafi peserta jabatan kerja tukang pasang rangka baja ringan serta Waras Wahyudi juara tiga jabatan kerja tukang bata. Salah satu penerima penghargaan Imam Hanafi mengaku sangat senang mendapatkan penghargaan secara langsung oleh Pj bupati PPU. Dirinya juga menyebutkan sudah terverifikasi sejak tahun 2020. “Juara yang saya raih, juara tiga konstruksi bangunan mini di Jakarta untuk pemasangan bata ringan,” ujar Imam Hanafi yang merupakan konstruksi bagian aplikator. (adv)



